
Setiap negara memiliki suatu kelebihan dan kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidup penduduknya. Karena itulah setiap negara melakukan kerja sama dengan negara lain agar dapat memenuhi kekurangan tersebut.
Salah satu kerja sama yang dilakukan antar negara adalah perdagangan, dan perdagangan antar negara ini disebut sebagai perdagangan internasional.
Apa itu perdagangan internasional? Dan apa manfaatnya?
Dengan menggunakan aplikasi akuntansi Finata, maka pengelolaan akuntansi dan pembuatan laporan keuangan akan semakin lebih mudah.
Selain itu, Finata juga memiliki fitur untuk mendiagnosis kesehatan bisnis sehingga Anda dapat membuat keputusan dengan lebih tepat.
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah kegiatan jual beli barang atau jasa yang terjadi antara suatu negara dengan negara lainnya yang memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.
mengutip penjelasan di buku Perdagangan Internasional (2018) karya Wahono Diphayana, perdagangan internasional juga dapat didefinisikan sebagai transaksi bisnis antara pihak-pihak dari lebih satu negara. Contoh transaksi bisnis itu adalah ekspor-impor produk, pembelian bahan baku dari luar negeri, hingga investasi di negara lain.
Baca juga : Ekspor Impor : Pengertian, dan Manfaatnya
Manfaat dan Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Dengan melakukan perdagangan internasional, setiap negara akan mendapatkan manfaat yang besar. Beberapa manfaat tersebut antara lain :
- Memperoleh devisa.
- Memperluas kesempatan kerja.
- Menstabilkan harga-harga.
- Meningkatkan kualitas konsumsi.
- Mempercepat alih teknologi.
- Spesialisasi produksi dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas barang.
Selain manfaat positif, perdagangan internasional juga memiliki dampak negative yang timbul, dampat negative tersebut antara lain :
- Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
- Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
- Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing jadi gulung tikar.
- Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju.
- Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat menjadi konsumtif.
- Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
Dengan menggunakan aplikasi akuntansi Finata, maka pengelolaan akuntansi dan pembuatan laporan keuangan akan semakin lebih mudah.
Selain itu, Finata juga memiliki fitur untuk mendiagnosis kesehatan bisnis sehingga Anda dapat membuat keputusan dengan lebih tepat.
Teori perdagangan Internasional
Perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks dikarenakan adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdangangan tersebut. Selain itu, kesulitan lainnya timbul dari perbedaan budaya, Bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, hingga hukum dalam perdangan di setiap negara.
Dikutip dari Wikipedia, ada beberapa model mengenai perdagangan internasional ini. Model-model tersebut antara lain :
– Model Adam Smith
Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa seluruh negara akan memperoleh keuntungan mutlak apabila semuanya memberlakukan perdagangan bebas dan berfokus pada produk atau keahlian mereka, karena impor suatu negara adalah ekspor untuk negara lain. Menurutnya, apabila suatu negara mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain, hal ini merupakan keuntungan mutlak negara tersebut. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.
– Model Ricardian
David Ricardo menjelaskan mengapa negara yang bahkan mampu memproduksi seluruh produk dengan efisien tetap harus terlibat dalam perdagangan internasional. Dalam modelnya, ia menjelaskan bahwa ketika terdapat beberapa negara mampu memproduksi beberapa komoditi yang sama terlibat dalam perdagangan bebas, mereka akan meningkatkan konsumsinya dengan mengekspor apa yang secara komparatif lebih menguntungkan dan mengimpor sesuatu yang lebih murah dari biaya produksi di negeri sendiri. Hal ini dianggap lebih menguntungkan dibandingkan keputusan suatu negara untuk memproduksi sendiri barang dan mengisolasi negaranya. Apabila terdapat dua negara yang memproduksi satu komoditi yang sama, negara yang mampu mengekspor dengan harga lebih murah akan memiliki keuntungan relatif dibandingkan negara lainnya.
Model Ricardian selanjutnya dimodelkan secara matematis oleh William Whewell pada tahun 1833. Dalam penelitiannya, ia meragukan teori distribusi Ricardo mampu didukung oleh bukti empiris. Model Ricardian dan Model Smith selanjutnya banyak dibandingkan dalam pembelajaran ekonomi untuk memahami perdagangan internasional.
– Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin menggunakan model Ricardian untuk membuat suatu model komparatif. Model ini dibuat untuk menjelaskan bagaimana suatu negara melakukan menerapkan perdagangan internasional. Dalam model ini, Hecksgner-Ohlin menyatakan bahwa negara harus mengekspor produk yang melimpah dan diproduksi massal dan mengimpor produk yang langka.
Model ini cukup berani dalam menjelaskan fungsi perdagangan internasiona dilihat dari sisi produksi. Blaug (1992) menyatakan bahwa model ini gagal diterapkan apabila negara yang bersangkutan bergantung pada produksi massal tersebut. Masalah empiris dengan model HO, yang ditunjukkan oleh Wassily Leontiefmenunjukkan bahwa terdapat negara yang tidak dapat dimodelkan dengan teori ini, seperti Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang padat karya dibanding barang padat modal. Hal ini disebut sebagai Paradoks Leotief.
– Faktor spesifik
Faktor spesifik merupakan model yang dibuat oleh Jacob Viner dan merupakan sebuah variasi dari model Ricardian. Rumus matematisnya disusun oleh Ronald Jones (1971) dan Michael Mussa (1974). Model ini menggunakan satu faktor yang diasumsikan spesifik, dalam hal ini faktor yang diasumsikan tidak dapat berpindah antara industri satu dan yang lain untuk merespons perubahan pasar.
Pada model ini diasumsikan bahwa dalam suatu sistem perekonomian terdapat dua faktor produksi, yakni faktor spesifik dan fakor berpindah. Faktor spesifik dapat berupa tanah dan kapital, sementara faktor berpindah dapat berupa tenaga kerja.
Model ini dipakai untuk mendemonstrasikan efek yang ditunjukkan oleh perdagangan apabila terdapat satu faktor spesifik. Teori mensugestikan jika ada peningkatan ekspor sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan diuntungkan dengan diterapkannya perdagangan bebas.
Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
– Model gravitasi
Model gravitasi perdagangan merupakan model yang dihasilkan oleh Jan Tinbergen pada tahun 1962. Ia menjelaskan bagaimana perdagangan bilateral dapat diperkirakan dengan menerapkan ‘persamaan gravitasi’ yang terinspirasi dari hukum gravitasi Isaac Newton.
Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, memperkirakan hubungan perdagangan berdasarkan besar negara dilihat dari pendapatan domestik bruto dan biaya perdagangan antar kedua negara.Model ini menggunakan hukum gravitasi Newton sebagai templat berpikir, dengan bobot benda disebandingkan dengan pendapatan domestik bruto dan jarak dengan biaya perdagangan.
Faktor biaya pendapatan dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti: tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri.
Baca juga : Pelaku Ekonomi: Pengertian dan Jenisnya
Faktor Pendorong Dari Perdagangan Internasional
Ada beberapa factor pendorong atau penyebab terjadinya perdagangan internasional ini, yaitu :
- Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang berlimpah dapat menjadi bekal utama dalam melakukan produksi suatu produk. Dengan adanya sumber daya alam yang banyak maka akan terjadi produksi yang banyak pula.
- Perbedaan Faktor Produksi
Perbedaan ini lebih berhubungan dengan efektifitas waktu dan hasil. Efektifitas waktu dan hasil serta harga produk dapat menyebabkan terjadinya perdagangan ini.
- Kebutuhan Dalam Negeri
Adanya kekurangan suatu barang atau jasa di suatu negara merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya perdagangan internasional.
- Keinginan Bekerjasama
Kerjasama ini dilakukan guna mensejahterakan masyarakat secara umum dan negara pada khususnya.
Dengan menggunakan aplikasi akuntansi Finata, maka pengelolaan akuntansi dan pembuatan laporan keuangan akan semakin lebih mudah.
Selain itu, Finata juga memiliki fitur untuk mendiagnosis kesehatan bisnis sehingga Anda dapat membuat keputusan dengan lebih tepat.
0 Comments