Metode pencatatan persediaan barang perlu diketahui agar tidak salah dalam laporan keuangan dan membantu kita memahami laporan dengan lebih baik. Pencatatan persediaan merupakan kegiatan yang membedakan antara perusahaan dagang dengan perusahaan jasa sehingga pencatatan persediaan merupakan hal yang penting dalam perusahaan dagang.
Metode pencatatan persediaan barang baik yang masuk ataupun keluar dilakukan untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya barang-barang setelah dibeli, terlebih lagi untuk barang-barang yang dibeli secara kredit.
Tujuan penilaian persediaan adalah agar aset perusahaan tersebut dapat dioptimalkan untuk menciptakan laba perusahaan
Ada dua metode pencatatan persediaan barang dagang yang digunakan oleh perusahaan barang dagang yaitu :
– Metode Perpetual (perpetual System)
– Metode Periodik (Periodic System)
Harga Pokok Penjualan
– Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang muncul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis.
– Harga Pokok Penjualan pada umumnya ada pada perusahaan dagang. Karena kegiatan utama perusahaan dagang adalah memperjualbelikan barang dagangan.
Cara Menentukan HPP
Sebelum melakukan metode pencatatan persediaan barang, ketahui dahulu cara menghitung HPP. Penghitungan HPP merupakan perhitungan seluruh biaya yang di keluarkan untuk mendapatkan barang yang siap untuk di jual.
Persediaan Awal Barang dagangan |
xxxx |
||
Pembelian Barang dagangan |
xxxx |
||
Biaya Angkut dll atas pembelian |
xxxx |
||
Retur pembelian |
(xxxx) |
||
Potongan Pembelian |
(xxxx) |
||
- / - |
|||
Pembelian Bersih |
xxxx |
||
+ / + |
|||
Persediaan yang siap untuk dijual |
xxxx |
||
Persediaan Akhir barang dagangan |
xxxx |
||
- / - |
|||
HPP |
xxxx |
CONTOH
Berikut data Transaksi persediaan PT. ABC per 31 Desember 2018.
Persediaan Awal 1 Jan 2018 : Rp. 7.500.000
Pembelian selama 2018 : Rp. 24.000.000
Retur Pembelian selama 2018 : Rp. 500.000
Potongan Pembelian selama 2018 : Rp. 1.000.000
Persediaan Akhir per 31 Des 2018 : Rp. 8.000.000
Persediaan Awal 1 Jan 2018 |
Rp. 7.500.000 |
||
Pembelian Selama 2018 |
Rp. 24.000.000 |
||
Retur pembelian |
- Rp. 500.000 |
||
Potongan Pembelian |
- Rp. 1.000.000 |
||
- / - |
|||
Pembelian Bersih |
Rp. 22.500.000 |
||
+ / + |
|||
Persediaan yang siap untuk dijual |
Rp. 30.000.000 |
||
Persediaan Akhir barang dagangan |
- Rp. 8.000.000 |
||
- / - |
|||
HPP |
Rp. 22.000.000 |
Baca juga: Pengertian dan Contoh Laporan Arus Kas
Metode Pencatatan Persediaan
Ada 2 metode pencatatan persediaan barang yang umum digunakan yaitu perpetual dan periodik.
- Metode Perpentual
- Metode Periodik
Setelah mengetahui metode pencatatan persediaan barang, perlu juga diketahui dan memilih metode penilaian persediaan barang.
Metode Penilaian Persediaan
- Metode FIFO (First In First Out)
Contoh Metode FIFO
PT. ABC MEMPUNYAI PERSEDIAAN AWAL BARANG PER 1 JAN 2019 SBB :
PRODUK A : 100 PC | HARGA PER UNIT : 1.000
PRODUK B : 100 PC | HARGA PER UNIT : 1.500
PADA TANGGAL 10 JAN 2019 DIBELI PERSEDIAAN BARANG SBB :
PRODUK A : 50 PC | HARGA PER UNIT : 1.200
PRODUK B : 50 PC | HARGA PER UNIT : 1.600
PADA TANGGAL 15 JAN DI JUAL PERSEDIAAN BARANG SBB :
PRODUK A : 120 PC
PRODUK B : 110 PC
MAKA JIKA MENGGUNAKAN METODE FIFO PERHITUNGAN HARGANYA SBB :
PRODUK A : 100 X 1.000
PRODUK A : 20 X 1.200
PRODUK B : 100 X 1.500
PRODUK B : 10 X 1.600
- Metode LIFO (Last In First Out)
Contoh Metode LIFO
PT. ABC MEMPUNYAI PERSEDIAAN AWAL BARANG PER 1 JAN 2019 SBB :
PRODUK A : 100 PC | HARGA PER UNIT : 1.000
PRODUK B : 100 PC | HARGA PER UNIT : 1.500
PADA TANGGAL 10 JAN 2019 DIBELI PERSEDIAAN BARANG SBB :
PRODUK A : 50 PC | HARGA PER UNIT : 1.200
PRODUK B : 50 PC | HARGA PER UNIT : 1.600
PADA TANGGAL 15 JAN DI JUAL PERSEDIAAN BARANG SBB :
PRODUK A : 80 PC
PRODUK B : 90 PC
MAKA JIKA MENGGUNAKAN METODE LIFO PERHITUNGAN HARGANYA SBB :
PRODUK A : 80 X 1.200
PRODUK B : 90 X 1.600
Baca juga: Cara Dan Contoh Metode Garis Lurus Penyusutan Aset
- Metode Average (Rata-rata)
Contoh Metode Average
PT. ABC MEMPUNYAI PERSEDIAAN AWAL BARANG PER 1 JAN 2019 SBB :
PRODUK A : 100 PC | HARGA PER UNIT : 10.000
PRODUK B : 100 PC | HARGA PER UNIT : 15.000
PADA TANGGAL 10 JAN 2019 DIBELI PERSEDIAAN BARANG SBB :
PRODUK A : 50 PC | HARGA PER UNIT : 12.000
PRODUK B : 50 PC | HARGA PER UNIT : 16.000
PADA TANGGAL 15 JAN DI JUAL PERSEDIAAN BARANG SBB :
PRODUK A : 120 PC
PRODUK B : 110 PC
MAKA JIKA MENGGUNAKAN METODE AVERAGE MAKA KITA TENTUKAN DULU RATA RATA HARGANYA SBB:
PRODUK A : 100 X 10.000 = 1.000.000
PRODUK A : 50 X 12.000 = 600.000
TOTAL : 150 = 1.600.000
JADI HARGA RATA RATA PRODUK A SEBESAR 1.600.000/150 = 10.666,66
PRODUK B : 100 X 15.000 = 1.500.000
PRODUK B : 50 X 16.000 = 800.000
TOTAL : 150 = 2.300.000
JADI HARGA RATA RATA PRODUK B SEBESAR 2.300.000/150 = 15.333,33
JADI UNTUK MENGHITUNG NILAI HPP BARANG YANG TERJUAL DIKALIKAN DENGAN HARGA RATA RATA PRODUK :
PRODUK A : 120 X 10.666,66 = 1.279.999
PRODUK B : 110 X 15.333,33 = 1.686.666
Metode pencatatan persediaan barang dapat diselesaikan dengan mudah menggunakan aplikasi Finata.id dan berbagai fitur yang ada didalamnya. Selain berfungsi untuk menyusun laporan, aplikasi ini juga bisa membantu anda untuk mengelola bisnis atau usaha yang sedang anda jalani.
Di jaman yang serba cepat dan modern ini, sudah saatnya bagi anda untuk mengganti cara-cara manual dengan menggunakan teknologi yang mempermudah kegiatan kita.
Jangan lupa follow instagram dan subscribe youtube kita untuk mendapatkan berbagai info menarik mengenai akuntansi, keuangan, bisnis, dan lainnya.
0 Comments