Pengertian Analisis Rasio Profitabilitas
Analisis Rasio Profitabilitas adalah suatu metode perbandingan yang dipakai oleh perusahaan untuk mengetahui jumlah laba yang didapatkan dalam kurun waktu tertentu. Laba yang dihitung adalah hasil memanfaatkan dari sumber daya yang sudah diolah dan dimiliki oleh perusahaan tersebut, antara lain modal atau penjualan.
Analisis Rasio Profitabilitas ini dapat menunjukkan tingkat efektivitas perusahaan tersebut, dengan mengacu pada satu hal, yaitu, jika nilai rasio profitabilitas semakin tinggi, maka perusahaan tersebut dalam kondisi baik.
Analisis rasio profitabilitas memiliki fungsi, beberapa di antaranya adalah :
Jenis-jenis analisis rasio profatibilitas
Ada beberapa jenis analisis rasio profitabilitas yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk kepentingan , yakni:
– Rasio Pengembalian Aset (Return On Assets Ratio)
Dengan menggunakan rasio ini, efisiensi suatu perusahaan untuk mengelola dan mengatur aset akan terlihat. Rasio ini juga menunjukkan berapa persen laba atau keuntungan yang diperoleh dari perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya atau total aset yang dimiliki.
Rumus:
( Laba bersih : total aset ) x 100%
Contoh:
Perusahaan kertas memiliki laba bersih Rp400.000.000 dengan total aset Rp80.000.000.
Maka rasio pengembalian asetnya adalah :
Rasio Pengembalian Aset = ( 400.000.000 : 80.000.000 ) x 100%
= 5 x 100%
= 500%
– Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Jenis perhitungan yang digunakan di analisis rasio profitabilitas ini digunakan untuk mengetahui laba yang diperoleh dari suatu perusahaan dilihat dari biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa.
Jika laba kotor semakin besar, hal ini berarti semakin baik dan efisien dari kegiatan dalam operasional perusahaan tersebut karena menunjukkan adanya harga pokok untuk penjualan yang lebih rendah dari penjualan itu sendiri.
Rumus:
( Laba Kotor : Pendapatan Penjualan ) x 100%
Contoh:
Pendapatan penjualan yang diperoleh dari perusahaan kayu selama satu tahun adalah Rp 120.000.000 dengan laba kotor sebesar Rp 100.000.000.
Marjin Laba Kotor = ( 100.000.000 : 120.000.000 ) x 100%
= 0,83% x 100%
= 83,3%
Baca juga: Apa Saja Analisis Rasio Keuangan Perusahaan Dan Cara Membacanya
– Rasio Pengembalian Ekuitas (Return On Equity Ratio)
Biasa disingkat ROE, rasio ini digunakan untuk menghitung laba yang diperoleh dari investor yang melakukan investasi di perusahaan tersebut. Cara menghitungnya adalah, penghasilan perusahaan yang didapat terhadap modal yang diinvestasikan oleh investor.
Rumus :
( Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang Saham ) x 100%
Contoh:
Laba yang diperoleh pada perusahaan baja setelah dikurangi pajak adalah Rp500.000.000 dengan total ekuitas dari pemegang saham Rp600.000.000, maka berikut adalah REO-nya :
Rasio Pengembalian Ekuitas = ( 500.000.000 : 600.000.000 ) x 100%
= 0,83 x 100%
= 83,33%
– Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Jenis perhitungan selanjutnya dari analisis rasio profitabilitas merupakan langkah untuk mengetahui laba bersih yang sudah diperoleh perusahaan setelah dikurangi pajak yang sudah dibayarkan. Jika marjin yang dihasilkan semakin tinggi maka hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat operasional yang baik.
Rumus :
( Laba Bersih Setelah Pajak : Penjualan ) x 100%
Contoh:
Jumlah penjualan yang diperoleh dari perusahaan minyak goreng adalah Rp90.000.000 dengan laba bersih setelah dikurangi pajak adalah Rp9.000.000.
Marjin Laba Bersih = ( 9.000.000 : 90.000.000 ) x 100%
= 0,1 × 100%
= 10%
– Earning Per Share
Rasio yang satu ini juga bisa disebut EPS, digunakan untuk menilai kemampuan per lembar saham dalam memberikan keuntungan untuk perusahaan. Investor sangat memperhatikan hal ini karena ini adalah salah satu indikator suatu perusahaan.
Rumus :
( Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham ) : Jumlah Saham yang Beredar
Contoh:
Perusahaan karet memiliki saham yang beredar sejumlah 50.000 lembar pada tahun 2016. Laba bersih yang diperoleh setelah membayar pajak adalah Rp250.000.000. dividen yang dibagikan oleh perusahaan karet tersebut adalah sebesar 10% atau senilai Rp25.000.000.
Earning Per Share = ( Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham ) : Jumlah Saham yang Beredar
= ( 250.000.000 – 25.000.000 ) : 50.000
= 225.000.000 : 50.000
= Rp4.500
– Return On Investment
Biasa disingkat ROI, rasio digunakan untuk mengukur adanya tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan adanya keuntungan terhadap semua jumlah aktiva yang dimiliki.
Rumus:
( ( Laba Atas Investasi – Investasi Awal ) : Investasi ) x 100%
Contoh:
Sebuah perusahaan kapas mendapatkan investasi sebesar Rp300.000.000, kemudian mendapatkan penjualan sebesar 500 barang. Hasil penjualan yang diperoleh, memberikan keuntungan sebesar Rp400.000.000
ROI = ( ( Laba Atas Investasi – Investasi Awal ) : Investasi ) x 100%
= ( ( 400.000.000 – 300.000.000 ) : 400.000.000 ) x 100%
= ( 100.000.000 : 400.000.000 ) x 100%
= 25%
– Pengembalian Modal Yang Digunakan (Return On Capital Employed)
ROCE adalah salah satu analisis rasio profitabilitas yang bisa dipakai untuk menghitung dan mengukur keuntungan perusahaan dari modal awal yang dipakai.
Rumus :
Laba Operasi Bersih : ( Total Aset – Kewajiban )
Contoh:
Perusahaan yang sudah bergerak pada bidang buah dan sayur memiliki aset senilai Rp250.000.000 dan memiliki kewajiban Rp100.000.000. Pada tahun yang sama perusahaan tersebut memiliki jenis laba yang bersih Rp200.000.000.
ROCE = Laba Operasi Bersih : ( Total Aset – Kewajiban )
= 200.000.000 : ( 250.000.000 – 100.000.000 )
= 200.000.000 : 150.000.000
= 1,3 kali
Baca juga: 5 Klasifikasi, Pengertian, dan Contoh Analisis Rasio Likuiditas
– Rasio Pengembalian Penjualan (Return On Sales Ratio)
ROS ini digunakan untuk mengetahui tingkat dari keuntungan suatu perusahaan setelah melakukan dalam pembayaran biaya-biaya dari suatu produksi.
Rumus:
( Laba Sebelum Pajak dan Bunga : Penjualan ) x 100%
Contoh:
Perusahaan sepatu memiliki laba sebelum pajak dan bunga senilai Rp100.000.000 dan nilai penjualan produk Rp700.000.000.
ROS = (Laba Sebelum Pajak dan Bunga : Penjualan) x 100%
= ( 100.000.000 : 700.000.000 ) x 100%
= 14%
Analisis rasio profitabilitas ini perlu dan wajib dilakukan oleh semua perusahaan karena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan perusahaan. Jika tidak bisa memahami analisis ini, akan memberikan dampak yang negatif dan bisa menyebabkan kerugian bahkan pailit.
Analisis rasio profitabilitas dapat diketahui dengan mudah menggunakan aplikasi Finata.id dan berbagai fitur yang ada didalamnya. Selain berfungsi untuk menyusun laporan, aplikasi ini juga bisa membantu anda untuk mengelola bisnis atau usaha yang sedang anda jalani.
Di jaman yang serba cepat dan modern ini, sudah saatnya bagi anda untuk mengganti cara-cara manual dengan menggunakan teknologi yang mempermudah kegiatan kita.
Jangan lupa follow instagram dan subscribe youtube kita untuk mendapatkan berbagai info menarik mengenai akuntansi, keuangan, bisnis, dan lainnya.
0 Comments